bayyinaat

Published time: 30 ,August ,2018      12:40:07
Selesai
Dengan yakin dapat dikatakan, jika setiap muslim dengan tanpa rasa fanatisme, dengan tanpa penghukuman terlebih dahulu mulai melakukan kajian baru terhadap hadis Ghadir Khum, maka akan sampai pada hasil yang diinginkan dan akan menjadikan sebab persatuan baru kaum muslimin dan masyarakat Islam akan mendapatkan bentuk barunya.
Berita ID: 131

Ghadir Khum Saksi Wilayah; Kesimpulan

Kesimpulan

Tidakkah Alquran menyebut semua individu masyarakat yang beriman sebagai saudara satu dengan yang lainnya, sebagaimana firman Allah Swt:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ [1].

"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara.”

Tidakkah Alquran dalam ayat-ayat yang lain memperkenalkan orang-orang yang beriman sebagai teman satu dengan yang lainnya? Dan Ali (as) juga termasuk salah satu dari anggota masyarakat yang beriman, maka perlu apa lagi, jika seandainya ada kemaslahatan dalam mengumumkan kecintaan ini, maka sekiranya tidak seharusnya memerlukan mukoddimah dan pendahuluan yang sangat sulit lagi berat ini, bisa juga dilaksanakan di Madinah. Maka dengan yakin ada permasalahan yang sangat penting sehingga memerlukan pendahuluan yang dikecualikan ini, mukoddimah yang mana… tidak ada dalam kehidupan Rasul saw dan kejadian semacam itu tidak akan pernah terulang lagi.

Sekarang Putuskanlah Sendiri

Dengan indikasi-indikasi yang sangat gamblang ini, jika ada orang yang masih meragukan yang dimaksudkan oleh Rasul saw adalah khilafah dan kepemimpinan, tidakkah mengherankan sekali? Mereka yang meragukan, bagaimanakah dirinya bisa memuaskan fitrahnya dan jawaban apa yang akan diberikan kepada Allah swt di hari kiamat kelak?

Dengan yakin dapat dikatakan, jika setiap muslim dengan tanpa rasa fanatisme, dengan tanpa penghukuman terlebih dahulu mulai melakukan kajian baru terhadap hadis Ghadir Khum, maka akan sampai pada hasil yang diinginkan dan akan menjadikan sebab persatuan baru kaum muslimin dan masyarakat Islam akan mendapatkan bentuk barunya.

Tiga hadis yang Penuh Makna

Diakhir makalah ini, maka perhatikanlah tiga hadis yang penuh makna ini:

1- Hak (kebenaran) bersama siapa?

Ummu Salamah dan Aisyah, dua istri Nabi saw, mengatakan: Aku mendengar dari Rasul saw dimana beliau bersabda:

عليّ مع الحقّ و الحقّ مع علیّ لن یفترقا حتّی یردا عليّ الحوض

"Ali (as) bersama Hak dan Hak bersama Ali (as), kedua-duanya tidak akan pernah berpisah sampai kedua-duanya masuk ke telaga Kautsar di sisiku.”

Hadis ini banyak sekali terdapat dalam sumber-sumber terkenal Ahlusunah. Allamah Amini secara detail membawakan sumber-sumber ini dalam kitab Al-Ghadir jilid ke tiga.[2]

Mufassir terkemuka Ahlusunah, Fakhrur Razi dalam tafsirnya Al-Kabir, di bawah surat Hamdalah mengatakan: Adapun Ali (as) membaca Basmalah dengan keras (jahr) dan tema ini sudah mutawatir. Dan barang siapa yang dalam agamanya mengikuti Ali (as), maka akan terhidayahi dan dalilnya adalah sabda Rasul Saw dimana beliau bersabda:

أللهمّ أدر الحقّ مع عليّ حیث دار

" Ya Allah, jadikanlah kebenaran berputar pada diri Ali (as) kemanapun dia berputar[3].”

Perhatikanlah, hadis ini mengatakan: Kebenaran itu berputar dalam wujud Ali (as).!

2- Hubungan Persaudaraan

Sekelompok dari sahabat terkemuka Rasul saw menukilkan hadis ini dari beliau saw:

آخی رسول الله صلّی الله علیه وآله وسلم بین أصحابه فأخی بین أبی بکر و عمر، و فلان و فلان، فجاء عليّ (رضی الله عنه) فقال آخیتَ بین أصحابک و لم تواخ بیني وبین أحد؟ فقال رسول الله صلّی الله علیه وآله وسلم أنت أخی فی الدنیا والآخرة.

"Rasulullah saw mempersaudarakan diantara sahabat-sahabatnya satu dengan yang lainnya, diantaranya adalah Abu Bakar dengan Umar, Fulan dan Fulan, kemudian datanglah Ali (as) dan berkata: Engkau telah mempersaudarakan diantara para sahabat-sahabatmu dan aku belum dipersaudarakan dengan seorang pun? Maka Rasul saw bersabda: Kamu adalah saudaraku di dunia dan di akhirat.”

Dan terdapat 49 ibarat dan ungkapan yang hampir serupa dengan ibarat dan ungkapan yang beraneka ragam ini, yang mana hadis-hadis tersebut kebanyakan bersumber dari Ahlusunah[4]!

Apakah persaudaraannya Ali (as) dengan Rasul saw bukanlah merupakan dalil akan keafdhalan dan keutamaannya atas semua ummat? Apakah dengan adanya individu yang lebih utama akan mencari orang yang tidak utama?

3- Hanya Jalan Keselamatan

Abu Dzar dalam keadaan memegang pintu Kakbah berkata dengan lantang:

من عرفنی (فقد عرفني) و من لم یعرفنی فأنا أبو ذر، سمعت النّبی صلّی الله علیه وآله وسلم یقول: مثل أهل بیتی کمثل سفینة نوح، من رکبها نجی و من تخلف عنها غرق.

"Barang siapa yang mengenalku (maka telah mengenalku) dan barang siapa yang belum mengenalku maka aku adalah Abu Dzar. Aku mendengar dari Baginda Rasul saw bersabda: Perumpamaan Ahlulbaitku laksana bantera Nabi Nuh (as), barang siapa menaikinya maka ia akan selamat dan barang siapa yang berpisah darinya maka ia akan tenggelam.”

Referensi hadis ini sangat banyak sekali dimana akan kami isyaratkan dalam catatan kaki[5].

Hari itu dimana badai Nabi Nuh (as) mengenai semua dataran bumi dan tidak ada jalan keselamatan kecuali hanya perahu Nabi Nuh (as) saja, meskipun gunung-gunung yang tinggi tidak mampu menyelamatkan anak Nabi Nuh (as) yang tinggal di situ.

Apakah sesuai dengan sabda Nabi saw, untuk jalan keselamatan setelah beliau, adakah jalan lain selain berpegang teguh kepada Ahlul Bait Nabi (as)?!

Dengan indikasi-indikasi yang ada ini, tidakkah mengherankan jika terdapat seseorang yang meragukan akan apa yang dimaksudkan oleh Rasulullah saw yaitu Khilafah dan kepemimpinan Kaum Muslimin??!!!!

Allah befirman:

أَ فَمَنْ يَهْدي إِلَى الْحَقِّ أَحَقُّ أَنْ يُتَّبَعَ أَمَّنْ لا يَهِدِّي إِلاَّ أَنْ يُهْدى‏ فَما لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ [6]

"Maka apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali( bila )diberi petunjuk? Mengapa kamu( berbuat demikian )? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?

Mari kita renungkan bersama…



[1]- QS. Al-Hujarat: 10.

[2]- Hadis ini dinukilkan dari Muhammad bin abi bakar, Abu Dzar, Abu said khudzri dan sekelompok lainnya dari Rasulullah saw. (rujuklah dalam kitab Al-Ghadir jild 3).

[3]- Tafsir Kabir juz 1 hlm. 205.

[4]- Allamah Amini menuturkan secara keseluruhan dari 50 hadis serta madrak dan sumbernya secara terperinci dalam kitab Al-Ghadir jild 3.

[5]- Mustadrak Hakim jild 2 hlm. 150 (cetakan Hydrabad) dan paling sedikitnya 30 kitab yang lainnya dari kitab kenamaan Ahlusunah menukilkan akan hal ini.

[6]- QS. Yunus, 35.

komentar Pemirsa
Nama:
Email:
* Pendapat: