bayyinaat

Published time: 13 ,March ,2017      20:31:33
Dari Lahir Hingga Pra Kebangkitkan
Nabi Saw dengan usaha dan jerih payahnya telah mengubah masyarakat Arab jahiliyah dalam waktu yang singkat menjadi masyarakat yang bertauhid. Di masa hidupnya hampir seluruh masyarakat di semenanjung Arab telah memeluk Islam sebagai agama mereka. Dan pada priode selanjutnya hingga kini perkembangan Islam semakin terus berlanjut dan kini menjadi sebuah agama yang mendunia dan terus berkembang. Nabi Saw telah berpesan kepada kaum muslimin bahwa sepeninggalnya, hendaklah mereka berpegang teguh pada Al-Quran dan Ahlulbaitnya dan jangan sampai terpisah dari keduanya. Hal tersebut disampaikannya dalam berbagai kesempatan, di antaranya pada peristiwa Ghadir , saat Imam Ali As dilantik sebagai khalifah sepeninggalnya kelak.
Berita ID: 49

Muhammad bin Abdillah bin Abdul Muththalib bin Hasyim, lahir pada Tahun Gajah, bertepatan dengan tahun 570 M di kota Mekah dan wafat pada 11 H/632 M di kota Madinah. Nabi Besar Islam Muhammad Saw termasuk dari salah seorang nabi Ulul Azmi dan sebagai nabi Allah yang terakhir, sebagai pengemban Al-Quran yang merupakan mukzijat utamanya. Ia mengajak umat manusia untuk berakhlak dan menyembah Allah Yang Esa. Ia adalah seorang pemimpin bijaksana, perintis syariat, pembaharu umat, dan juga termasuk seorang panglima perang.

Walaupun ia lahir di tengah-tengah masyarakat Arab yang musyrik, namun selama hidupnya,ia senantiasa menjauhkan diri dari penyembahan patung-patung berhala serta menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan buruk yang pada saat itu menjadi tradisi dalam masyarakat Arab jahiliyah , Sampai pada akhirnya, di saat ia berusia 40 tahun, Allah melantiknya menjadi seorang nabi. Pesan terpentingnya adalah mengajak umat manusia untuk bertauhid dan menyempurnakan akhlak. Walaupun kaum musyrikin Mekah selama bertahun-tahun berlaku buruk kepadanya dan menyiksa sebagian dari pengikutnya, namun ia dan para pengikutnya sama sekali tidak melepaskan diri dari Islam. Setelah selama 13 tahun berdakwah di Mekah, akhirnya ia berhijrah ke Madinah. Hijrahnya ke Madinah adalah awal permulaan penanggalan Islam. Ia di Madinah telah menghadapi beberapa peperangan dengan pihak kaum musyrikin yang akhirnya kemenangan berada di tangan kaum muslimin.

Nabi Saw dengan usaha dan jerih payahnya telah mengubah masyarakat Arab jahiliyah dalam waktu yang singkat menjadi masyarakat yang bertauhid. Di masa hidupnya hampir seluruh masyarakat di semenanjung Arab telah memeluk Islam sebagai agama mereka. Dan pada priode selanjutnya hingga kini perkembangan Islam semakin terus berlanjut dan kini menjadi sebuah agama yang mendunia dan terus berkembang. Nabi Saw telah berpesan kepada kaum muslimin bahwa sepeninggalnya, hendaklah mereka berpegang teguh pada Al-Quran dan Ahlulbaitnya dan jangan sampai terpisah dari keduanya. Hal tersebut disampaikannya dalam berbagai kesempatan, di antaranya pada peristiwa Ghadir , saat Imam Ali As dilantik sebagai khalifah sepeninggalnya kelak.

Nasab, Julukan dan Gelar

Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muththalib (Syaibah al-Hamd, ‘Amir) bin Hasyim (‘Amr al-‘Ula) bin Abdu Manaf (Mughirah) bin Qushai (Zaid) bin Kilab (Hakim) bin Murrah bin Ka'ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy) bin Malik bin Nadhr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (‘Amr) bin Ilyas bin Mudhir bin Nizar (Khuldan) bin Ma'adda bin Adnan. Salam atas mereka.[1] Ibu Nabi Besar Islam adalah Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Syiah Imamiyah sepakat secara ijma' atas keimanan Abu Thalib, Aminah binti Wahb dan Abdullah bin Abdul Muththalib dan kakek buyut Rasulullah sampai Nabi Adam As.[2]

Nama-nama panggilan nabi besar Islam adalah Abul Qasim dan Abu Ibrahim.[3] Sebagian gelar-gelarnya adalah: al-Musthofa, Habibullah, Shafiullah, Ni’matullah, Kahiru Khalqillah, Sayidul Mursalin, Khatam al-Nabiyin, Rahmatan li al-Alamin dan Nabiyu Ummi.[4]

Kelahiran dan Masa Kecil

Tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw tidak bisa diketahui dengan pasti. Ibnu Hisyam dan yang lainnya menulis bahwa tanggal kelahirannya terjadi pada Tahun Gajah; tetapi secara pasti tidak dapat juga ditentukan bahwa sebenarnya kapan dan pada tahun apa peristiwa perang gajah terjadi. Namun walaupun demikian, ketika para sejarawan menulis tentang hari wafat Nabi Muhammad Saw pada tahun 632 M, dan ketika wafat Ia berumur 63 tahun oleh karena itu tahun kelahirannya dapat diperkirakan sekitar tahun 569- 570.[5] Hari kelahiran nabi besar Islam menurut pendapat masyhur Syiah adalah 17 Rabiul Awwal dan menurut pendapat masyhur Ahlusunnah adalah 12 Rabiul Awwal.[6] Nabi lahir di kota Mekah. Sebagian referensi meyakini bahwa tempat kelahirannya adalah Syi'b Abi Thalib] di rumah Muhammad bin Yusuf.[7]

Al-Quran Al-Karim menegaskan bahwa Nabi Muhammad Saw masa kecilnya berlalu dalam keadaan yatim dan banyak dari sumber-sumber sejarah yang juga membuktikan hal tersebut.[8] Abdullah, ayah Muhamamd Saw ,beberapa bulan setelah melakukan pernikahan dengan Aminah putri Wahb, kepala suku dari kabilah Bani Zuhrah, pergi untuk melakukan perjalanan dagang ke Syam dan ketika pulang ia meninggal dunia di kota Yastrib. Sebagian para sejarawan menulis bahwa Abdullah meninggal dunia beberapa bulan setelah kelahiran Muhammad Saw. Selanjutnya Muhammad Saw menjalani masa penyusuannya pada seorang perempuan bernama Halimah, dari kabilah bani Sa'ad.

Di saat Muhammad berusia 6 tahun 3 bulan (dan menurut sebagian 4 tahun), ibunya Sayidah Aminah, telah membawanya ke Yatsrib untuk berkunjung ke rumah sanak dan familinya ( dari pihak ibu Abdul Muththalib dari kabilah Bani Ady bin Najjar). Dan dalam perjalanan pulang ke Mekah, Sayidah Aminah meninggal dunia di daerah bernama Abwa’ dan dipusarakan di sana. Sayidah Aminah ketika wafat berusia 30 tahun.[9] Setelah Sayidah Aminah wafat, Abdul Muththalib, kakek Nabi dari pihak ayah yang kemudian bertanggung jawab untuk mengasuh dan membesarkannya. Di usianya yang ke 8 tahun, Abdul Muththalib mengucapkan salam terakhirnya pada dunia dan Muhammad pun berada di bawah asuhan pamannya Abu Thalib. [10]

Pra Kebangkitan

Berkenaan dengan kehidupan Nabi Muhammad Saw, banyak keterangan-keterangan dan penjelasan yang dimuat dalam teks-teks sejarah dan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan kehidupannya paling lengkap tercatat secara akurat, dibandingkan dengan nabi-nabi lainnya. Namun demikian, ada beberapa hal yang masih belum jelas secara terperinci mengenai hal-hal partikular dari kehidupannya dan terkadang masih ada kesamaran-kesamaran dan perbedaan pendapat tentangnya.

Awal Perjalanan Nabi ke Syam dan Ramalan Seorang Pendeta Nasrani

Para sejarawan menulis bahwa Muhammad ketika kecil pernah mengadakan perjalanan bersama Abu Thalib, pamannya ke Syam dan di pertengahan jalan pada sebuah tempat bernama Bashra seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira melihat tanda-tanda kenabian pada dirinya. Ia pun berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga Muhammad dari bahaya gangguan kaum Yahudi sebagai musuhnya. Dikarenakan para rombongan telah menjauh dari Bukhaira, pendeta tersebut menahan Muhammad sejenak dan berkata kepadanya, "Aku bersumpah, demi Latta dan Uzza, apa yang aku tanyakan padamu, jawablah!" Muhammad Saw menjawab, "Jangan bertanya kepadaku dengan nama Latta dan Uzza, karena sesungguhnya tidak ada yang lebih aku benci dari kedua nama tersebut." Kemudian Buhaira memberikan sumpah kepadanya dengan nama Allah SWT.[11]

Perjalanan Kedua Menuju Ke Syam

Ketika Muhammad Saw berumur 25 tahun, Abu Thalib berkata kepadanya: "Rombongan Quraisy sudah mulai bersiap-siap untuk berangkat ke Syam. Khadijah binti Khuwailid, sekelompok dari keluarganya telah memberikan modal kepadamu supaya kamu berdagang untuknya dan bersekutu dalam keuntungan. Jika engkau mau dia juga akan menerimamu." Kemudian dia berkata dengan Khadijah dan ia menerimanya. Ibnu Ishaq meriwayatkan bahwa Khadijah telah mengenal Muhammad dengan kepercayaan dan kebesaran yang dia miliki, kepadanya dipesankan: Jika engkau siap berdagang dengan hartaku, aku akan membayar sahammu lebih dari yang lain.[12] Setelah perjalanan dagang inilah Khadijah dinikahi Muhammad Saw.

Pernikahan

Nabi Muhammad Saw menikah dengan Khadijah pada usia 25 tahun.[13] Khadijah menjalani kehidupannya dengan Nabi Muhammad kira-kira selama 25 tahun dan akhirnya pada tahun 10 kenabian ia meninggal dunia. Setelah Khadijah wafat, Nabi menikah dengan Saudah binti Zam'ah bin Qais. Dan istri-istri Nabi setelahnya adalah: Aisyah, Hafsah, Zainab binti Khuzaimah bin Harits, Ummu Habibah binti Abu Sufyan, Ummu Salamah binti Abu Umayyah Makhzumi,, Zainab binti Jahsy, Juwairiyah binti Haritsbin Abi Dhirar, Shafiyah binti Huyai bin Akhtab, dan Maimunah binti Harits bin Hazan dan Mariah binti Syam’un.[14]

Anak dan Keturunan

Khadijah Kubra adalah Ibu dari seluruh putra dan putri Rasulullah Saw kecuali anak Nabi yang bernama Ibrahim. Karena Mariah adalah Ibu bagi Ibrahim. Anak-anak Nabi Saw selain Fatimah Sa seluruhnya meninggal dunia di masa hidup Rasulullah, dan silsilah keturunannya hanya diteruskan oleh Sayidah Fatimah Sa. Secara keseluruhan Ia memiliki 3 orang putra dan 4 orang putri. Dan mereka adalah:

1. Qasim (putra sulung Rasulullah yang meninggal dunia pada masa kanak di Mekah.

2. Zainab, meninggal pada tahun 8 H di Madinah.

3. Ruqayah, meninggal pada tahun 2 H di Madinah.

4. Ummu Kultsum, meninggal pada tahun 9 H di Madinah.

5. Fatimah, Syahid pada tahun 11 H di Madinah dan keturunan Rasulullah dapat terus langgeng hanya melaluinya.

6. Abdullah, lahir di Mekah setelah Nabi diutus dan kota itu pula meninggal dunia.

7. Ibrahim, meninggal pada tahun 10 H di Madinah.[15]

Pemasangan Hajar Aswad

Dalam pandangan kaum Arab, Rumah Allah, Kabah pada masa jahiliah juga memiliki kehormatan tersendiri. Pernah pada suatu tahun, banjir besar terjadi hingga masuk ke dalam Ka'bah dan merusak dinding-dinding rumah suci tersebut. Kemudian kaum Quraisy meninggikan dinding-dinding Ka'bah, namun ketika mereka hendak memasang Hajar Aswad, terjadi perselisihan diantara para ketua suku kabilah. Para ketua dari setiap suku kabilah berkehendak mendapatkan kehormatan untuk melakukan hal tersebut. Akhirnya suasana pun memanas. Para pemuka suku menyediakan sebuah baskom yang berisi darah lalu memasukkan tangan mereka ke dalamnya. Hal ini adalah ibarat sumpah yang mengharuskan mereka untuk berperang sampai salah satu dari mereka menang. Akhirnya merekapun bersepakat bahwa orang pertama dari pintu Bani Syaibah yang memasuki Masjid harus mereka terima sebagai juri dan apa saja yang dikatakannya harus dilakukan. Orang pertama yang memasukinya adalah Muhammad Saw. Para pembesar Quraisy berkata dia adalah al-Amin seorang yang dipercaya, setiap keputusannya akan kami terima. Kemudian diceritakan kepadanya apa yang terjadi. Muhammad Saw berkata:"Bentangankanlah sebuah kain" dan ketika hal itu telah dilakukan, kemudian ia meletakkan Hajar Aswad di tengah kain tersebut. Dan berkata: "Setiap kepala suku hendaklah memegang salah satu sudut kain." Ketika mereka memegang setiap sudut kain dan membawanya, kemudian beliau mengambil Hajar Aswad tersebut dan meletakkan di tempatnya dan keputusan ini telah mencegah sebuah pertikaian besar yang dapat menumpahkan darah. [16] peristiwa ini menunjukkan kesuksesan Nabi Muhammad di tengah-tengah penduduk Mekah.

Sumber: Wiki Syiah

***



[1] Ayati,Tārikh Payāmbar Islām, hlm. 42.

[2] Bihār al-Anwār, jld.14, hlm.117.

[3] Thabarsi,I'lām al-Wara Bi A'lām al-Hudā, Jild. 1, hlm. 43.

[4] Muqaddasi,Bazpazuhi Tārikhe Welādat wa Syahādat Ma'shumān, hlm. 91.

[5] Syahidi,Tārikh Tahlile Islām, hlm. 42.

[6] Ayati,Tārikh Payāmbar Islām, hlm. 43.

[7] Kulaini, al-Kāfi, jld.1, hlm439; Ibnu Syahr Asyub, al-Manāqib, jld.1, hlm. 172; Amili, al-Shahih min al-Sirah al-Nabi al-A’zam, jld.2, hlm.68 .

[8] Syahidi,Tārikh Tahlile Islām, hlm. 37.

[9] Ayati,Tārikh Payāmbar Islām, hlm. 42.

[10] Syahidi,Tārikh Tahlile Islām, hlm. 37. -38.

[11] Syahedi,Tārikh Tahlile Islām, hlm. 38.

[12] Sirah Ibnu Ishak, Muhammad Hamidullah, hlm. 59; Syahedi,Tārikh Tahlile Islām,hlm. 39.

[13] Syahedi,Tārikh Tahlilie Islām,hlm. 39-40.

[14] Ayāti,Tārikh Payāmbar Islām, hlm. 56-60.

[15] Ayāti,Tārikh Payāmbar Islām, hlm. 56-60.

[16] Syahidi,Tarikh Tahlile Islam, hlm. 40.


komentar Pemirsa
Nama:
Email:
* Pendapat: