bayyinaat

Published time: 20 ,September ,2017      08:37:20
Mengenal Bulan Muharram
Muharram berarti yang dilarang atau diharamkan. Sebelum Islam datang, bangsa Arab meyakini bahwa pada bulan ini perang dan pertikaian diharamkan dan dilarang dan mereka menjauhi dan meninggalkan pertengkaran
Berita ID: 76

Mengapa Muharram Bulan Pertama Tahun Qamari?Mengapa hari pertama hijrah yang terletak pada awal Rabiul Awal tidak dijadikan sebagai awal mula sejarah penanggalan Hijriah Qamariah, namun bulan pertamanya diletakkan sesuai dengan tradisi-tradisi terdahulu Arab Jahiliyah yaitu Muharram?

Untuk menjawab pertanyaan di atas ada baiknya kita simak uraian berikut ini:

Pada tahun 412 Masehi, yaitu sekitar dua abad sebelum kemunculan Islam, para pemimpin kabilah-kabilah Arab di Mekah berkumpul untuk menyatukan dan membangun kontinuitas dan nama-nama bulan Arab. Pertemuan tersebut diadakan di rumah Kilab bin Murrah, kakek kelima Nabi.

Muharram berarti yang dilarang atau diharamkan. Sebelum Islam datang, bangsa Arab meyakini bahwa pada bulan ini perang dan pertikaian diharamkan dan dilarang dan mereka menjauhi dan meninggalkan pertengkaran; oleh karena itu, sejak saat itu, bulan ini dinamakan dengan nama ini dan hari pertama Muharram diresmikan sebagai tahun pertama dari tahun Hijriah Qamariah.

Dalam menjelaskan hal ini bahwa mengapa di bulan-bulan lainnya yang perang juga dilarang tidak disebut Muharram, dapat dikatakan bahwa perang mulai ditinggalkan dari bulan ini, maka mereka hanya mengatakan Muharram pada bulan ini tidak pada bulan-bulan lainnya yang perang di sana diharamkan .

Jadi nama ini sekitar berkaitan dengan dua abad sebelum kemunculan Islam, dan bulan ini pada waktu itu dijadikan sebagai bulan pertama tahun Hijriah Qamariah.

Sekarang pertanyaannya adalah hari pertama hijrah terletak pada awal bulan Rabiul Awal sebagai awal mula sejarah penanggalan Hijriah Qamariah, namun mengapa bulan pertamanya diletakkan sesuai dengan tradisi-tradisi terdahulu Arab Jahiliyah yaitu Muharram?

Di era Jahiliyah, yaitu ketika Nabi saw belum diproklamirkan sebagai Nabi, masyarakat pada waktu itu telah menjadikan bulan Muharram sebagai bulan pertama tahun Hijriah Qamariah dan mereka memulai tahun baru mereka dengan masuknya bulan Muharram. Alasan pemilihan bulan Muharram dikarenakan masyarakat Arab kembali ke rumah-rumah mereka dan negara mereka setelah melaksanakan ibadah haji, dan orang-orang Quraisy juga sebagai tuan rumah jemaah haji sudah bebas dari menjamu mereka dan barang-barang dagangan merekapun pada hari-hari ini telah habis terjual dan siap untuk melakukan bisnis baru.

Dengan hijrahnya Nabi saw dari Mekah ke Madinah pada tahun ke-13 kenabian yang terjadi di bulan Rabiul Awal, ini menjadi peristiwa bersejarah dan bulan ini merupakan permulaan sejarah bagi kaum Muslimin. Dengan demikian, sejak tahun pertama hijrah tersebut, peristiwa ini adalah asal mula kalender Muslimin.[1] Pada awalnya kalender ini berbentuk hitungan bulanan, dengan artian bahwa misalnya, mereka mengatakan, "Peristiwa ini terjadi empat puluh sembilan bulan setelah hijrah. »

Metode penanggalan atas dasar "hitungan bulan” sebelum hijrah Nabi Muhammad saw belum pernah terjadi, dan setelah hijrah pula tidak menjadi langgeng untuk waktu yang lama dan pada abad ke-5 dan ke-6 atau sedikit lebih jauh lagi secara bertahap menjadi usang dan terhapus dan sampai batas tertentu tempatnya digantikan dengan jalan historiografi berdasarkan "hitungan tahun", tapi karena penggunaannya sangat sedikit, metode inipun hampir terlupakan.

Penyebaran Islam ke kekaisaran Iran dan Roma serta terjalinnya berbagai perjanjian, seperti perjanjian damai, pajak dan pembayaran denda telah menarik perhatian untuk lebih mementingkan kebutuhan akan tanggal sejarah yang tepat. Permasalahan ini telah menarik perhatian khalifah kedua untuk mengadakan pertemuan konsultatif guna meresmikan penanggalan sejarah yang teratur dan tepat. 

Menurut tuturan yang ditulis Thabari, seorang sejarawan terkenal di dunia Islam: "Umar mengumpulkan para sahabat Nabi dan berkata:" Awal mula penanggalan sejarah, kita jadikan di hari apa? " Imam Ali as berkata: "Awal mula sejarah Muslim seharusnya diletakkan pada hari dimana Nabi berhijrah, meninggalkan tanah syirik." Saran Imam ketika itu adalah bahwa bulan Rabiul Awal diakui sebagai awal mula kalender dan hari pertama Rabiul Awal yaitu hari di mana Nabi Muhammad keluar dari Mekah diresmikan sebagai hari pertama penanggalan kalender Islam. Sayangnya, sejak pendirian Umar bin Khattab yang selalu ingin berkonfrontasi dengan Amirul Mukminin Ali as, maka dasar usulan bahwa "kalender Hijriah Muslim, berdasarkan hijrah," walaupun diterima oleh semua orang, namun Umar bin Khattab menolaknya dan berdasarkan "tradisi Jahiliyah" awal mula penanggal tersebut adalah bulan Muharram dimana Nabi pada tahun itu mengadakan hijrah, yang mana dari sisi masa bulan tersebut dua bulan dua belas hari lebih cepat dari pada kedatangan Nabi di Madinah.

Sumber: Tarikh Thabari



[1] Tarikh Thabari, jld.3, hlm. 923.


komentar Pemirsa
Nama:
Email:
* Pendapat: